-->

Transformasi Ekonomi; Sektor Pertanian Menuju Sektor Industri


Penegertian Transformasi Ekonomi
Transformasi ekonomi adalah proses perubahan struktur ekonomi, ditandai dengan pergeseran dari satu sektor ekonomi kepada sektor ekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi perubahan Product Domestic Regional Bruto pada suatu negara atau suatu daerah. 

Itulah tadi pengertian dari Transformasi Ekonomi dan setlah ini akan dijelakan mengenai Transformai ekonomi dari sektor pertanian menuju sektor industri. Dan dampak yang akan ditimbulkan dari Transformasi ekonomi itu sendiri.


TRANSFORMASI EKONOMI DARI SEKTOR PERTANIAN KE SEKTOR INDUSTRI

Industrial telah menjadi pola umum pembangunan ekonomi di negara berkembang. Perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi di negara berkembang adalah bergesernya peran sektor pertanian ke sektor industri dalam kegiatan perekonomian. Sejalan dengan proses kemajuan suatu negara peranan sektor industri semakin meningkat baik dalam hal penyerapan tenaga kerja maupun peranannya terhadap output nasional. di banyak Negara sektor pertanian yang berhasil merupakan persyaratan bagi pembangunan sektor industri. Akselerasi pembangunan pertanian mampu meningkatkan kinerja sektor industri , hal ini karena terdapat keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dan sektor industri yang meliputi keterkatitan produk konsumsi dan investasi.

https://goresantanganbangjai.blogspot.com/2019/04/pengertian-transformasi-ekonomi-sektor-industri.htm
source : google.com

Pembangunan ekonomi Indonesia sendiri juga mengalami berbagai perubahan fundamental yang berlangsung secara cepat. Perubahan tersebut terjadi di tingkat domestik dimana telah terjadi transformasi struktural perekonomian Indonesia dari sektor pertanian ke sektor ke sktor industri.

Teori Transformasi Struktural

Teori ini berfokus pada mekanisme yang membuat negara-negara miskin dan berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara mentransformasi struktur perekonomiannya dari yang semula sektor pertanian yang bersifat tradisional menjadi dominan ke sektor industri manufaktur yang lebih modern dan sektor jasa-jasa. Teori ini dipeloperi oleh W. Arthur Lewis. Menurut Lewis, dalam perekonomian yang terbelakang ada 2 sektor yaitu sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Sektor pertanian adalah sector tradisional dengan marjinal produktivitas tenaga kerjanya nol. Dengan kata lain, apabila tenaga kerjanya dikurangi tidak akan mengurangi output dari sector pertanian. Sektor industri modern adalah sektor modern dan output dari sektor ini akan bertambah bila tenaga kerja dari sektor pertanian berpindah ke sector modern ini. Dalam hal ini terjadi pengalihan tenaga kerja, peningkatan output dan perluasan kesempatan kerja. Masuknya tenaga kerja ke sektor modern akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan output.

Model perubahan struktur ekonomi selanjutnya adalah dari Hollis B. Chenery-Syrquin. Teori Chenery dikenal dengan teori Pattern of Development. Analisis teori Pattern of Development menjelaskan perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran sektor industri dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang berhubungan sangat erat dengan akumulasi modaldan peningkatan sumber daya (Human Capital).

Oleh kareanya W. Arthur Lewis mengembangkan teori transformasi perekonomian subsisten dengan teori model dua sektor Lewis antara lain :

Perekonomian Tradisional (Pertanian)

Dalam teori ini Lewis mengasumsikan bahwa di daerah pedesaan dengan perekonomian tradisional mengalami surplus tenaga kerja. Perekonomian tradisional adalah bahwa tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi subsisten, hal ini di akibatkan kelebihan penduduk dan di tandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol. Ini merupakan situasi yang memungkinkan Lewis untuk mendefinisikan kondisi surplus tenaga kerja (surplus labor) sebagai suatu fakta bahwa jika sebagian tenaga kerja tersebut di tarik dari sektor pertanian, maka sektor itu tidak akan kehilangan outputnya.

Perekonomian Industri

Pada perekonomian ini terletak pada perkotaan modern yang berperan penting adalah sektor industri. Ciri dari perekonomian ini adalah tingkat produktivitas yang tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang di transfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten. Dengan demikian perekonomian perkotaan merupakan daerah tujuan bagi para pekerja yang berasal dari pedesaan sehingga penambahan tenaga kerja pada sistem produksi yang ada akan meningkatkan output yang di produksi. Rangkaian proses pertumbuhan berkesinambungan (self-sustaining growth) dan perluasan kesempatan kerja di sektor modern tersebut di atas diasumsikan akan terus berlangsung sampai semua surplus tenaga kerja pedesaan diserap habis oleh sektor industri. Selanjutnya, tenaga kerja tambahan berikutnya hanya dapat di tarik dari sektor pertanian dengan biaya yang lebih tinggi karena hal tersebut akan mengakibatkan merosotnya produksi pangan. Transformasi struktural perekonomian dengan sendirinya akan menjadi suatu kenyataan dan perekonomian itu pun pada akhirnya pasti beralih dari perekonomian pertanian tradisional yang berpusat di pedesaan menjadi sebuah perekonomian industri modern yang berorientasi kepada pola kehidupan perkotaan.

Dampak dari Transformasi Perekonomian

Dampak positif proses transformasi perekonomian :
a. Peningkatan produksi pertanian yang dirangsang oleh perubahan sistem pertanian subsistence ke pertanian modern (agroindustri).
b. Penyerapan tenaga kerja (pengangguran) di perkotaan pada industri-industri baru.
c. Percepatan arus uang dan barang yang merangsang percepatan pendapatan perkapita masyarakat, yang pada gilirannya memperbaiki tingkat kesejahteraannya.

Dampak negatif proses transformasi perekonomian :
a. Hilangnya lahan pertanian (sawah dan non sawah), yang mengakibatkan para petani dan buruh penggarap kehilangan mata pencaharian.
b. Munculnya pengangguran struktural yang tidak mungkin tertampung seluruhnya pada sektor industri dan jasa.
c. Tingginya laju urbanisasi yang menjadikan beban kota semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial lainnya.

Simpulan

Jadi transformasi ekonomi adalah perubahan struktur ekonomi dari satu saktor ke sektor lainya, yang mana dalam hal ini kami memfokuskan pada perubahan sektor tradisonal ke sektor modern, atau dengan kata laian dari sektor pertanian ke sektor industri. Transformasi ekonomi ini dilakukan oleh sebuah Negara guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Negara bersangkutan.
Dengan melakukan transformasi (perubahan) bukan serta merta ekonomi suatu Negara akan menjadi bertumbuh melainkan ada dampak negatif yang harus Negara itu hadapi selain keuntungan yang Negara tersebut tuai. Dan berikut beberapa dampak negatif dari dilakukannya transformasi di sebuah Negara : Hilangnya lahan pertanian (sawah dan non sawah), yang mengakibatkan para petani dan buruh penggarap kehilangan mata pencaharian; Munculnya pengangguran struktural yang tidak mungkin tertampung seluruhnya pada sektor industri dan jasa; Tingginya laju urbanisasi yang menjadikan beban kota semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial lainnya.

Daftar Pustaka

El-Hadj Bah. 2010. Structural Transformation Path Across Countries. Hal 17-18. Diakses tgl 4 April 2019.
Miyanah dkk. Perekonomian Indonesia, Transformasi Struktural Perekonomian Indonesia. Diakses tgl 4 April 2019.
Julis safrul. 2009. Proses transformasi struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri di Indonesia”. Fakultas ekonomi Universitas Andalas, diakses tgl 4 April 2019

Transformasi Ekonomi; Sektor Pertanian Menuju Sektor Industri