Transformasi Ekonomi; Sektor Pertanian Menuju Sektor Industri
By
Penegertian Transformasi Ekonomi
Transformasi
ekonomi adalah
proses perubahan struktur ekonomi, ditandai dengan pergeseran dari
satu sektor ekonomi kepada sektor ekonomi lainnya
yang dapat mempengaruhi perubahan Product Domestic Regional Bruto pada suatu
negara atau suatu daerah.
Itulah tadi pengertian dari Transformasi Ekonomi dan setlah ini akan dijelakan mengenai Transformai ekonomi dari sektor pertanian menuju sektor industri. Dan dampak yang akan ditimbulkan dari Transformasi ekonomi itu sendiri.
TRANSFORMASI EKONOMI DARI SEKTOR PERTANIAN KE SEKTOR INDUSTRI
Industrial telah menjadi pola umum
pembangunan ekonomi di negara berkembang. Perubahan struktural yang menyertai
proses industrialisasi di negara berkembang adalah bergesernya peran sektor
pertanian ke sektor industri dalam kegiatan perekonomian. Sejalan dengan proses
kemajuan suatu negara peranan sektor industri semakin meningkat baik dalam hal
penyerapan tenaga kerja maupun peranannya terhadap output nasional. di banyak
Negara sektor pertanian yang berhasil merupakan persyaratan bagi pembangunan
sektor industri. Akselerasi pembangunan pertanian mampu meningkatkan kinerja
sektor industri , hal ini karena terdapat keterkaitan yang erat antara sektor
pertanian dan sektor industri yang meliputi keterkatitan produk konsumsi dan
investasi.
source : google.com |
Pembangunan ekonomi Indonesia
sendiri juga mengalami berbagai perubahan fundamental yang berlangsung secara
cepat. Perubahan tersebut terjadi di tingkat domestik dimana telah terjadi
transformasi struktural perekonomian Indonesia dari sektor pertanian ke sektor
ke sktor industri.
Teori Transformasi Struktural
Teori ini berfokus pada mekanisme
yang membuat negara-negara miskin dan berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan cara mentransformasi struktur perekonomiannya dari yang semula
sektor pertanian yang bersifat tradisional menjadi dominan ke sektor industri manufaktur
yang lebih modern dan sektor jasa-jasa. Teori ini dipeloperi oleh W. Arthur
Lewis. Menurut Lewis, dalam perekonomian yang terbelakang ada 2 sektor yaitu
sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Sektor pertanian adalah sector
tradisional dengan marjinal produktivitas tenaga kerjanya nol. Dengan kata
lain, apabila tenaga kerjanya dikurangi tidak akan mengurangi output dari
sector pertanian. Sektor industri modern adalah sektor modern dan output dari
sektor ini akan bertambah bila tenaga kerja dari sektor pertanian berpindah ke
sector modern ini. Dalam hal ini terjadi pengalihan tenaga kerja, peningkatan
output dan perluasan kesempatan kerja. Masuknya tenaga kerja ke sektor modern
akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan output.
Model perubahan struktur ekonomi
selanjutnya adalah dari Hollis B. Chenery-Syrquin. Teori Chenery dikenal dengan
teori Pattern of Development. Analisis teori Pattern of Development menjelaskan
perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang
yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor
industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran sektor
industri dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita
yang berhubungan sangat erat dengan akumulasi modaldan peningkatan sumber daya
(Human Capital).
Oleh kareanya W. Arthur Lewis
mengembangkan teori transformasi perekonomian subsisten dengan teori model dua
sektor Lewis antara lain :
Perekonomian Tradisional
(Pertanian)
Dalam teori ini Lewis mengasumsikan
bahwa di daerah pedesaan dengan perekonomian tradisional mengalami surplus
tenaga kerja. Perekonomian tradisional adalah bahwa tingkat hidup masyarakat
berada pada kondisi subsisten, hal ini di akibatkan kelebihan penduduk dan di
tandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol. Ini
merupakan situasi yang memungkinkan Lewis untuk mendefinisikan kondisi surplus
tenaga kerja (surplus labor) sebagai suatu fakta bahwa jika sebagian tenaga
kerja tersebut di tarik dari sektor pertanian, maka sektor itu tidak akan
kehilangan outputnya.
Perekonomian Industri
Pada perekonomian ini terletak pada
perkotaan modern yang berperan penting adalah sektor industri. Ciri dari
perekonomian ini adalah tingkat produktivitas yang tinggi dan menjadi tempat
penampungan tenaga kerja yang di transfer sedikit demi sedikit dari sektor
subsisten. Dengan demikian perekonomian perkotaan merupakan daerah tujuan bagi
para pekerja yang berasal dari pedesaan sehingga penambahan tenaga kerja pada
sistem produksi yang ada akan meningkatkan output yang di produksi. Rangkaian
proses pertumbuhan berkesinambungan (self-sustaining growth) dan perluasan
kesempatan kerja di sektor modern tersebut di atas diasumsikan akan terus
berlangsung sampai semua surplus tenaga kerja pedesaan diserap habis oleh
sektor industri. Selanjutnya, tenaga kerja tambahan berikutnya hanya dapat di
tarik dari sektor pertanian dengan biaya yang lebih tinggi karena hal tersebut
akan mengakibatkan merosotnya produksi pangan. Transformasi struktural
perekonomian dengan sendirinya akan menjadi suatu kenyataan dan perekonomian
itu pun pada akhirnya pasti beralih dari perekonomian pertanian tradisional
yang berpusat di pedesaan menjadi sebuah perekonomian industri modern yang
berorientasi kepada pola kehidupan perkotaan.
Dampak dari Transformasi
Perekonomian
Dampak positif proses
transformasi perekonomian :
a. Peningkatan produksi pertanian
yang dirangsang oleh perubahan sistem pertanian subsistence ke pertanian modern
(agroindustri).
b. Penyerapan tenaga kerja
(pengangguran) di perkotaan pada industri-industri baru.
c. Percepatan arus uang dan barang
yang merangsang percepatan pendapatan perkapita masyarakat, yang pada
gilirannya memperbaiki tingkat kesejahteraannya.
Dampak negatif proses
transformasi perekonomian :
a. Hilangnya lahan pertanian (sawah
dan non sawah), yang mengakibatkan para petani dan buruh penggarap kehilangan
mata pencaharian.
b. Munculnya pengangguran
struktural yang tidak mungkin tertampung seluruhnya pada sektor industri dan
jasa.
c. Tingginya laju urbanisasi yang
menjadikan beban kota semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial
lainnya.
Simpulan
Jadi transformasi ekonomi adalah
perubahan struktur ekonomi dari satu saktor ke sektor lainya, yang mana dalam
hal ini kami memfokuskan pada perubahan sektor tradisonal ke sektor modern,
atau dengan kata laian dari sektor pertanian ke sektor industri. Transformasi
ekonomi ini dilakukan oleh sebuah Negara guna meningkatkan pertumbuhan
perekonomian di Negara bersangkutan.
Dengan melakukan transformasi
(perubahan) bukan serta merta ekonomi suatu Negara akan menjadi bertumbuh
melainkan ada dampak negatif yang harus Negara itu hadapi selain keuntungan
yang Negara tersebut tuai. Dan berikut beberapa dampak negatif dari dilakukannya
transformasi di sebuah Negara : Hilangnya lahan pertanian (sawah dan non
sawah), yang mengakibatkan para petani dan buruh penggarap kehilangan mata
pencaharian; Munculnya pengangguran struktural yang tidak mungkin tertampung
seluruhnya pada sektor industri dan jasa; Tingginya laju urbanisasi yang
menjadikan beban kota semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial
lainnya.
Daftar Pustaka
El-Hadj Bah. 2010. Structural
Transformation Path Across Countries. Hal 17-18. Diakses tgl 4 April 2019.
Miyanah dkk. Perekonomian
Indonesia, Transformasi Struktural Perekonomian Indonesia. Diakses tgl 4 April
2019.
Julis safrul. 2009. Proses
transformasi struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri di
Indonesia”. Fakultas ekonomi Universitas Andalas, diakses tgl 4 April 2019