-->

Kumpulan Puisi (Beserta Butir-Butir Sesal*)

Puisi Kali ini datang dari seseorang yang sangat lihai dalam mengolah kata, Bang Jahe tak habis pikir seberapa banyak perbendaharaan katanya yang ia punya, sehinga mampu menghasilkan puisi yang keren ini. Puisi dengan teknik penulisan yang biasa tapi  dan dikemas dengan sudut pandang yang yang unit membuat puisi ini layak untuk di baca.

"Betapa bodohnya aku yang tahu Ia sakit, Tapi malah duduk merusaki"  itu adalah kutipan dari puisi sofa lama ,  ini bagian yang saya suka dan ini sudut pandang yang saya maksud, keren bukan. ah sudahlah saya tak cukup banyak kata untuk menguraikan setiap bait dari puisi ini. langsung saja baca kumpulan puisi ini, tapi sebelum itu mari kenalan dulu sama si-empunya puisi.


Fatkhur Rohman Khakiki, Lahir di Madiun pada tahun 1998. Masih menempuh pendidikan di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Suka membaca buku terutama berbau sastra dan agama.  IG: @fatkhur_kiki

Berikut Kumpulan Puisi Karya Fatkhur 


Puisi "Sofa Lama"

Sebelum dua puluh empat jam lalu, dikali
Dua belas
Pikiranku bersandar pada jerit ingatan lama
Sofa itu memanggilku untuk duduk
Di atas pangkuannya yang sudah tak lembut

Kaki-kakinya sudah tak sekuat kuda
Tapi bagaimanapun dia mampu menopangku
Sekelap aku hilang dalam buaiannya
Menikmati nyaman tiada tara

Semua hilang sudah
Sekarang aku hanya merenung dan menyesali
Betapa bodohnya aku yang tahu
Ia sakit
Tapi malah duduk merusaki

Madiun, 11 April 2020


Puisi "Soal Ujian"

Sesak kurasa, ketika memasuki ruangan itu
Beberapa kali niat kupatri
Dalam hati siswa sekolah ini
Agar besok, menjadi anak berbakti
Pemimpin negeri

Peralatan perang sudah digenggam
Bom hafalan dan pemahaman tak sabar
Ingin segera diledakkan
Menggarap soal dengan cepat
Lalu pulang, hati senang

Tapi tebakan meleset
Bom itu tak mau meladak. Bukan!
Bom itu basah. Sudah melempem
Soalnya beda
Dan terpaksa mengarang cerita.

Madiun, 11 April 2020


Puisi "Bukan Mahasiswa Mekanis?"

Dalam hidup Rina selalu bersyukur
Pada Tuhan yang maha Syakur
Karena juluran tangan-Nyalah
Kakinya dapat menjejak pada tingkatan kuliah

Pada-Nya ia mengeluh
Apakah guna belajar untuk bekerja?
Mencari tumpukan kertas
Sebagai syarat lamar ditebas

‘Mekanis,’ katanya dalam hati
Menelan segala pendidikan yang tak manis
Hanya untuk menjadi borjuis
Padahal di jalan ‘mengerang’ aktivis

Tapi apakah mekanis itu?
Sebuah robot dicipta melakukan sesuatu
Lalu kalau bekerja karena cinta,
Apakah ia robot?

Ia bukan mahasiswa mekanis.

Madiun, 11 April 2020


Puisi "Hati"

Hati-hatilah pada hati
Sebab ia seringkali berbohong
Dan pandai memanipulasi

Tidak! Percayalah pada
Hati, sebab padanyalah
Iman,
Kebenaran,
Dan suara Tuhan
Terpatri

Hati bukanlah esensi
Tapi perasaan di dalamnyalah
Seluruh energy
Berada

Madiun, 12 April 2020


Puisi "Manusia"


Jika kugambarkan
Manusia seperti cerek
Air masuk dan keluar dari moncongnya
Comberan masuk dan keluar dari moncongnya
Juga sirup,
Racun-racun,
Bensin,
Solar

Hal tak tampak, juga
Motivasi,
Doktrin,
Agittasi

Pada junjungan ilmu
Dua telapak tangan beradu
Memujinya
Karena ialah warisan dari
Empunya rindu untuk
Manusia

Hormat, hormatt, Hormatilah Ilmu!

Madiun, 12 April 2020


Puisi "Pada Marah Terdapat Sesal Sepanjang Sejarah"

Pada Ali kubersyukur
Sebab seringkali atas
Tuturnya aku
Terpekur

Dan pada marah yang
Mengajariku menjadi gundah
Setelah nasi menjadi bubur
*Beserta butir-butir sesal
Di dalamnya melebur

Dan aku tertawa pada
Diriku yang bodoh setelah
Marah meluruh serta maaf
Sesalan yang tak
Terucapkan.

Madiun, 12 April 2020

Gimana, keren, kan? Oke jangan lupa komen dan share kumpulan puisi keren dari Mas Fatkhur ini yah, puisi ini sangat kaya dengan kosa-kata jadi sangat rekomen banget untuk di kaji dan sudut pandangnya-pun unik menurut Bang Jahe, yah. Ah sudahlah tidak mau berlarut-larut, sekian dulu. Bye

Kumpulan Puisi (Beserta Butir-Butir Sesal*)