Menikah Itu Murah (Yang Peting Berkah Bukan Mewah)
By
Menikah Itu Murah (Yang Penting Berkah Bukan Mewah)_ Menikah bukan perhilan resepsi yang meriah dan uang mahar besar, menikah adalah penyatuan dua insan dari latar belakang yang berbeda. Tujuan dari pernikahan adalah menjalankan sunah Rasulullah. sebelum kita masuh lebih jauh perihak pernikahan yang sejatinya tidak memerlukan biaya yang besar (murah) mari kita kenal apa itu definisi pernikahan
- Pengertian Pernikahan
Menurut sumber Jahe sendiri, Pernikahan merupakan klimaks dari sebuah hubungan, tapi tidak semua hubungan berklimaks dengan
pernikahan. sedangkan menurut wikipedia pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua insan yang saling mencintai dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma gama, hukum dan sosial.
Okeh kita tiggalkan saja dengan klimaks dari sebuah hubungan,
yang akan saya angkat pada postingan kali ini adalah tentang “ Menikah itu
murah (Yang penting berkah bukan mewa).” Pada jaman yang serba
modern ini, mendengar kata menikah kita sudah pasti memikirkan budget yang luar
biasa besar, sebenarnya jika kita telusuri lebih dalam tentang pernikahan,
budget yang harus kita keluarkan tidak teramat besar. Dengan mempertimbangkan skala
prioritas .
sumber gambar : Google
Pemasaalahan
sebuah hubungan yang belaarut-larut dan belum juga menaiki pelaminan banyak
sekali indikator yang mempengaruhinya adalah seperti; Budget besar, Mas kawin
yang diminta, dan resepsi yang megah. Semua itu menghantu-hantui setiap insan
yang ingin membawa hubungannya kearah yang lebih serius (pernikahan). Dan
padahal “ Menikah itu tidak memerlukan biaya besaar” ( Murah )
Kenapa saya
bilang begitu ini dia alasannya :
Saat ini sudah
ada peraturan pemerintah baru yaitu PP No 48 Tahun 2014 yang mengganti PP
Nomor 47 Tahun 2004 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Dalam perturan yang baru ini diatur ketentuan sebagai
berikut :
1. Bila proses nikah dilakukan di KUA pada jam kerja kantor maka
biayanya yaitu Rp.0,- alias grastis.
2. Namun bila proses pernikahan dilakukan diluar KUA atau di KUA tapi
diluar jam kerja maka dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp.600.000,-
Jika kita lihat
dengan data yang saya dapatkan tersebut sudah jelas jika pernikahan terama
sangat murah.
Setelah akad sudah selesai dan sah maka halallah sudah sebuah hubungan, bukankah begitu, terus mahalnya dari segi mananya.?
- Emas Kawin?
Dalam sebuah
pernikahan hendaknya dipermudah jangan dipersulit dengan tidak meminta mas kawin
yang terlalu tinggi untuk calon istri, namun terkadang yang memberikan syarat
terlalu tinggi adalah pihak keluaraga, bukan dari perempuannya (calon istri ).
Nah sebaiknya pihak keluarga paham akan kondisi sang calon suami dari adek,
saudari, atau anak mereka. Sehingga tidak mempersulit berlangsungnya proses
penghalalal hubungan mereka. Jika hal itu sudah dipahami bersama maka
dengan demikian tidak akan lagi mempersulit bagi calon suami. Sehingga
pernikahan akan terjadi, dengan tujuan menghidupkan sunnah Nabi.
Seperti hadis
berikut :
" Sebaik-baik
wanita ialah yang paling ringan mas kawinnya. " (HR. Ath-Thabrani)
Namun, tidak
serta merta sang calon suami memebrikan mas kawin yang teramat rendah pada sang
calon istri sebainya jika bisa berikanlah mas kawin selayaknya karena itu
sebagai bukti kesungguhan atau pengharagaan bagi sang calon istri, selagi hal
itu tidak memeberatkan bagi sang calon suami.
- Bagaiman Dengam Biaya Resepsi?
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melihat bekas kekuningan pada Abdurrahman Ibnu Auf. Lalu beliau bersabda:
"Apa ini?". Ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah menikahi seorang perempuan dengan maskawin senilai satu biji emas. Beliau bersabda: "Semoga Allah memberkahimu, selenggarakanlah walimah (resepsi) walaupun hanya dengan seekor kambing." (Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim)
Dengan hadis
diatas, perayaan pernikahan atau resepsi sebaikanya diselenggarakan dengan
niatan menjalankasn sunah Rasulullah. Tapi kembali lagi kita harus mengingat
pelaksanaan yang sesuai dengan syariat islam. Merayakan pernikahan sesuai
dengan kemapuan, tidak berlebih-lebihan, ataupun mengarah kepada kemudaratan.
Dengan
demikianpun Resepsi atau walimah tidak perlu menguluarkan biaya yang yang
teramat besar, perayaan itu sesuai dengan kemampuan kita. Jika memiliki rezki
berlebih tidak ada salahnya menyelenggarakan resepsi yang agak besar namun jika
memiliki harta yang tidak terlalu banyak tidak maslah menyelenggarakan resepsi
sederhana.
Semoga tulisan
saya kali ini memberikan pencerahan kepada muda-mudi yang ingin membawa
hubungan mereka kepada jalianan yang diridhai Alla SWT namun, terkendala dana.
Jangan khawatir karena jika kita lihat dan mengikuti trend saja hal itu tidak
akan ada habisnya dan kita tidak bisa terus-menerus mengikutinya. Yang menjadi
panutan dan tuntuknan kita dalam hidup dan bergaya adalah Nabi Muhammad SAW dan
para sahabat.
Demikian
postingan kali ini sampai jumpa...
Dan jangan
mikir dua kalai untuk menikah jika itu sudah waktunya dan anda mampu, salah
khilaf mohon maaf dan jika ada yang salah dari tulisan saya ini mohon ditegur
dengan itu saya bisa memperbaikinya dengan segera.
Wassalamu’alaikum
wr wb
testing komen..!
ReplyDeletekeren, sangat bermanfaat..
ReplyDeleteMakasih Sudad mampir...
ReplyDeleteTapi sekarang orang lebih mementingkan gengsi padahal udah tau budget tipis, dan ujung-ujungnya adalah pnjem uang sana sini. Tapi alhamdullilah dikampung saya warga nya masih toleransi, jdi kalo ada yang hajatan pasti pada bantu baik berupa uang atau pun yang lain.
ReplyDeleteiya mas Niko sama kayak di kampung saya juga gitu, biasanya sih ngasih beras gitu para tetangga. Dan juga bantu-bantu tanpa harus di bayar, biasanya cukup dengan di kasih makan aja.
ReplyDelete